Senin, 23 September 2013

Coba tanyakan dengan rasa



Apa itu. Hambar. Terpasung oleh lembaran-lembaran yang kubaca. Meng expresikan diriku pada keletihan saja, dalam segala waktu, keadaan berbayang hambar.Kehidupan ternodai, karna  parasku yang kusegani. Sebenarnya hati, tapi aku sering hilang kedali diri.Aku sudah mencoba berbaur dengan alam. Taburan gemerlapnya menampakkan keindahan, jika benar-benar membuka keidahannya yang tersimpan dalam hati dan fikiran. Tapi aku sedang buta, oleh keindahan itu. Sarat ma'na tak terjangkau oleh akalku. Kesadaran semakin tumpul dalam membisunya jiwaku oleh bayang sendu tak bernyata, tapi berupa, andaikata di putar dalam vcd fikiran.

Berlapis-lapis, mahlikai kebodohan aku teriakkan pada diriku  "baka, baka, baka"  bertoreh dengan bayang, membahagiakanku buta, tapi hati susah ditipu, karna kecendrungan bahagia sejati hati merasainya disitu. dengan kepolosannya hati jujur padaku "bahagiamu adalah kepalsuan untukku. dan aku yaqin kau tak benar-benar bahagia atas khayalmu itu".

Aku katakan "ya" engkau benar. Sekarang engkau benar atas tebakanmu. i'm not happy for my self.

Lantas aku akan tanyakan kepadamu. apa itu kebahagian sejati?

"ketulusan. senyata-nyatanya ketulusan demi Kerelaan. Bukan pandangan siapa dan siapa agar siapa, tapi dari ketulusan"

1 komentar:

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...