Jumat, 20 September 2013

Tidak sebatas kecerdasan



        Dimalam yang gelap gulita dan ditengah suasanya alami pedesaan, dibawah naungan langit pekat malam terdapat sorotan tajam dari kelas 1 aliyah yang tengah menimba ilmu dari sang gurunya. Malam ini pelajarannya adalah qowaidul I’rob (nahwu) .  dan sekarang ini sudah sampai bab menerangkan faidah-faidah huruf. Huruf kalla, beliau duduk tak seperti ustat-ustat lain, melainkan beliau duduk sejajar dengan murid-muridnya. Beliau buka membuka hape, dan membacakan surat al alaq.”bismillah hirrohmanirrohim. Iqro’ bismirobbikallazhi kholaq “. Kemudian beliau menyuruh ku untuk mengartikannya “ baca, dengan menyebut nama Allah yang maha menciptakan”. Beliau melanjutkan ayat selanjutnya.” Kholaqol insanamin alaq”. Kemudian belian menyuruh teman sebangkuku untuk mengartikannya “ yang mencipptakan manusia dari segumpal darah” . seluruh murid yang ada dikelas itu, beliau tugaskan untuk mengartikan ayat itu satu persatu.
       Kebiasaan beliau dalam mengajar tak berhenti hanya kepada mengajar saja, melainkan beliau selingi cerita-cerita. Entah itu pengalaman, filem. Seperti halnya pada malam ini, beliau menceritakan perihal dirinya dan adeknya. ”aku tahu, aku dan adikku mempunyai kecerdasan yang berbeda, dia jauh lebih cerdas dariku. Dulu ketika ada orang yang membanding-bandingkan aku dengan adikku, hatiku sakit sekali. Namun dengan berjalannya waktu aku mulai mengerti, bahwa memang karunia atas kecerdasannya berbeda dengan ku. Terkadang orang-orang yang cerdas kesempatan yang diberikan Allah itu sedikit . “kekuarangan waktu”. Adikku itu sangat sibuk, sehingga dia akan membaca quran pun hanya memiliki waktu sedikit. Ia gunakan waktu makan nya dalam bekerja untuk belajar ,sehabis itu dia kerja lagi. Mumpung kalian masih punya banyak waktu untuk belajar gunakanlah sebaik mungkin.  Cerdas tak penting, yang penting adalah, bagaimana bisa memanfaatkan apa yang dberikan Allah pada kita”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...