10 Agustus 2013 pukul 11:06
Melangkah.
Indahnya, setiap do'a mereka untuk
kami. pasti berujung pada kebaikan juga keselamatan.
Adalah rumah, serasa baru kali ini
berkunjung saat moment istimewa kerumahnya.
Orang tua renta duduk dikursi dengan
sebatang rokok, yang ia hisapi berulang kali. sambil menceritakan setiap tokoh
yang ia kagumi.
Tak harus jauh berada di negara
sebrang atau di kota sebrang atau bahkan di desa sebrang. beliau kagumi tokoh
masyarakat didesanya sendiri.
"Jika harus menjelaskannya
seharipun, sepertinya ia betah. tapi waktu terus berjalan kami tetap harus
pamit untuk melanjutkan ke rumah-rumah lain.
Selaksa peristiwa masa lalu. hidup
seorang gagah berani dengan lumuran ilmu di benaknya. dimana kebaikan,
kecerdasan, kebijaksanaan, ketawadhuan, riyadoh, tokoh masyarakat itu tertelan
dalam jiwanya.
Ia membacakan lembaran-lembaran
kitab, yang tak terisi tulisan pegon karya tangannya. hanya ada tulisan dari
kitab, tak membuatnya tak dapat mengulasnya.
-Menghargai siapapun jua. tak peduli
percaya kita sama atau berbeda
-Masalah bukan untuk lari, tapi jadikan tantangan
-Bukan thohirnya tapi esensinya
-Jadilah orang sukses, berkaryalah
tapi jangan meremehkan orang lain
-Keihlasan, kesabaran
"Untuk kamu dhok. aku do'akan.
punya ilmu yang bermanfaat. tetap iman dan islam, selamat dunia ahirat,jadilah
seperti beliau (dengan segala bijaksananya, menghargai, juga simpati), punya
jodoh yang baik, pengertian. DOanya pak tua itu kepada kami setelah
cerita-cerita sang tokoh-tokoh masalalu ia sampaikan.
Dan kami mohon untuk pamit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar