Selasa, 21 April 2020

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar?
Apa kau menyesalinya?

Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya.
Indahnya pagi setelah kutempuh malam

Nyamannya sehat telah kurasai sakit
Indahnya mawar bersama durinya

Dan serunya bersahabat saat kita pernah saling memunggungi satu sama lain, lalu berpeluk mesra dalam tangan yang berjabat.

Kata orang. Perempuan kalau bertengkar bisa bertahun-tahun tak terlerai.

Di tempat itu

Dua kali aku bertengkar hebat dengan seseorang. Namun tak lebih dari tiga hari kita telah ahiri pertikaian itu.

"Dengan saling legowo diri, kata maaf kan saling terbagi"

Itu kisah pertama
Kufikir itu telah memecah stikma kata kata tersebut.

Kisah kedua

Tak perlu terucap kata maaf , dan kita saling diam dalam perenungan , dalam keheningan kita masing-masing.

Bercermin pada diri akan cela diri kita , noda atau ucap yang barangkali keliru.

Setelah itu kita menanyakan kabar dan keadaan masing-masing. Di situ  adalah ahir dari perseteruan. Dan apa yang terjadi di masa lalu biar menjadi rahasia diri.

Dari hal tersebut aku telah bersepakat dengan diriku.

Jangan bawa kata perempuan atau lelaki untuk pertengkaran tanpa usai. Semua bisa lekas atau lama tergantung bagaimana diri masing-masing mensikapinya.

Kisah itu takkan terlupa, biar menjelma menjadi makna untuk mendewasakan diri.

Senang bertengkar dengan mu
Mungkin pada suatu nantu kukan merindukanmu, kawan.

2 komentar:

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...