Sabtu, 01 Maret 2014

Mungkin butuh kursus merangkai kata

MUngkin butuh kursus merangkai kata....    

"Ya....    berkata itu susah. Kagok, kek rasanya mulut ke tabrak tembok. Gagap terbata, hingga apa yang kan dikatakan raip dalam ingantan. Beruntunglah kalian yang bila ingin bicara, bisa tinggal bicara, bukan seperti manusia ini yang harus melahap kata dan kalimat lalu mengunyahnya kemudian menelannya, untuk bisa berbicara dengan lebih teratur. Bahkan sering hilang kata-kata bila tak mengunyahnya kembali si kata-kata untuk menuhi memori hingga benar dengan lugas berkata.    

Mereka bilang aku sibuk, dengan buku-buku. LEbih tepat nyamakan kata agar bisa berbicara dengan mereka.

Selain makan buku, aku kursus sama diriku. menengok kaca,untuk menghampiri kawanku di dalamnya dan berkata apa saja. Ia juga menjadi rujukan dalam diskusi untuk mengolah masalah yang semula mentah, bahkan dimakan sekalipun pahit di lidah, lalu dengan dirinya ia ajari memberi banyak resep bumbu-bumbu alami, lalu di goreng hingga menjadi masalah yang matang dan enak.  “hemmm yammi”

Terkadang aku malu sendiri metanatap wajahnya, apalagi bolamatanya. DAn aku takut kalau aku mencintainya.    "hussss  husss......  bangun. Ngelamun malahan. Kau fikir ia Taeyond atau Liu fei??  - _- ""

Seringkali aku bertanya pada dia yang berada di dalam kaca itu. ketika penat menyentuhku,ketika nyilu bingung merajai ku. Ketika amarah ingin terkatakan,  berkata padanya membuat isi yang berdegup buas di ke dalamannya sedikit demi sedikit pun luluh.

Sayu matanya  yang terberikan menampakkan ketulusan dalam berkata untuk ku. Ia coba bertanya padaku gerangan apa yang terjadi, lalu menguraikannya. Tak jarang ia tersenyum untuk ku dengan dengan urat tulus beriringan suara katanya yang tercurah. PErtanyaan apapun lebih sering ia menjawabnya, walau tak selalu terjawab dengan betul,setidaknya ia mau mendengar dan memberiku semangat dalam melangkah.

Tapi aku malu sekali kalau berbicara dengan nya, bila sampai kepergok orang lain.  “Rasanya ingin kubuang wajahku”

Selain itu, mencoret-coret tubuh kertas, juga sangat membantuku merangkai kata. walau sering kali ia malah jadi saksi atasdunia-dunia, yang belum tersentuh realita.

kursus kata   :hahahaha      sepertinya, berusaha untuk terus belajar  dan belajar agar katanya bisa terucap, walau seringkali kata tercuri waktu yang bergulir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...