Rabu, 12 Maret 2014

Anna



Lari pada kebisuaan. karena karena terjahitnya mulut bukan benar-benar terdiam. Karena tak ada yang benar-benar mau membisu.

Terkatakan, pada ilusi. Hingga mewujud sesosok wajah sebaya, entah  ia cantik atau tidak. yang kutahu ia hanya berkrudung dan dekat walau asal usulnya masih tak pasti. Sering kali aku bertemu dia dalam kebisuan, terkatakan banyak hal untuk ia yang selamanya kan membungkam mulut pada manusia kecuali atas kerelaanku. Maka krongkong sang pemilik ilusi membiarkan suara menyentuh peradaban realita. DAn pada seringnya hanya pada si gadis itu saja.

Tiba -tiba dia datang pada tegah kebisuan. mengendap-ngendap dekat semak blukar, takut bila kedatangannya di buntuti musuh, maka ia bersembunyi. Tapi kepekaan akan kehadirannya tak membuatku lengah. Aku menyuruhnya keluar dari tempat persembunyiaannya.

Aku mendekapnya kuat-kuat setelah dia menampakkan dirinya secara utuh,karena ternyata dia, yang  semula, ku kira adalah musuh.

kahadirannya tuk mengkabarkan banyak hal tentang organisasi yang bersembunyi di balik jubah agama, dengan sekolah kami yang tengah mempelajari banyak hal, juga persiapan untuk menciptakan kekuatan dalam membuka kedok busuk pada organisasi itu.

namu timbul ambigu dalam diri kita. Benarkah kita yang berjalan pada yang seharus di bela. Atau malah kita membuat perlawanan kepada hal yang seharusnya dibela.

aku bingung sekali........  

mataku terbuka dengan meninggalkan gadis itu pada tanda tanya yang jawabnya masih belum tercipta. Sepertinya situasinya harus lebih di nyatakan lebih nyata, karena mungkin aku akan sering berkunjung pada sang ilusi untuk menemui gadis itu.

"Ana....  terima kasih buku ilusinya. sekarang sudah di tangan ilusiku"

Tadi  sebelum dia banar-benar hilang, ia memberi sebuah bingkisan tebal, yang di dalamnya ternyata ada buku yang super duper tebal.....     PEnceritaan yang sudah lama ku nanti walau tak mengerti pada apa buku yang aku cari. dan ini buku refrensi jawaban, walau bukan keseluruhan jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...