Malam senin-19-februari-2011
-Orang
mu’min : sebelum orang mu’min meninggal, dia melihat tempat kembalinya yaitu
surga. “ jadi jika kam melihat surga berarti kamu akan mati”
-Orang yang
beriman dan beramal shaleh, dia akan masuk surga.
-dimanapun
kalian berada kematian akan menemui, menyapa kalian walau kalian dibalik pintu
yang terbuat dari baja atau sesuatu yang sangat kuat.
Orang yang dapat menolak kematian hanya ada
dua orang:
-1 Nabi Muhammad : ketika isroil menyapanya,
nabi Muhammad menolakdengan alasan , rosululloh terus berkata: “umat ku, umat ku, umat ku
-2 Nabi Sulaiman
-Pembantu:
Jika kamu membayar pembantu maka pembantu mau
membantumu.
-Kaya
: tidak perlu mengharapkan kaya.
Jika mendapat musibah bersabarlah.
-MISKIN
: miskin yang baik terbagi menjadi 3
bagian
-Miskin dan sabar : tidak mengeluhkan
miskin, sampai orang-orang tidak mengetahui bahwa dia miskin.
-Miskin dan syukur : dia gembira atas
kemiskinannya. Jika ada uang datang dia sedih.
-Miskin syukur dan sabar : tidak ada yang
tahu kalau dia miskin, saking gembiranya orang mengira dia kaya. Sedekah terus.
Ketika orang sedekah terus orang lain akan mengira dia itu orang yang kaya.
- Faqir
masih mending, dibandingkan denga miskin. Pertaruhan seoran miskin, adalah dia
dekat dengan kekufuran. Tapi kalo dia bisa bertahan, dia akan mendapat surga
yang jaraknya lebih awal seribu tahun dari orang kaya.
-Menginginkan
kaya sama saja menginginkan surga paling ahir.
-Menghapus
: semua orang
yang beriman, semuanya sudah ada catatan di surga. Akan tetapi kita yang
menghapus nama kita sendiri dari daftar catatan itu.
-
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan.
-
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kemunafikan.
Munafiq : syirik, zina, membunuh
-Do’a : jangan mendo’akan orang kafir,
musrik setelah mereka mati.
Tafsir depag: Nabi
Ibrahim berdo’a untuk ayahnya itu adalah karena ia pernah
Menjanjikan ke ayahnya untuk mendo’akannya dengan harapan
agar Allah swt. Memberikan taufiq kepadanya untuk beriman. Dia berdo’a hanya
sekedar memenuhi janji. “ Dan
(lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.”
(An
Najm :37 )
Kemudian nabi
Ibrahim telah mengetahui nyata bahwa ayahnya benar-benar memusuhi Allah dan
mati dalam kemusrikan. Maka Ibrahim
tidak lagi mendo’akan ayahnya itu setelah ayahnya mati.
Nabi Ibrahim
mendo’akan ayahnya itu adalah di kala ayahnya masih hidup dengan harapan semoga
ayahnya mendapat hidayah dan taufiq dari Allah dan meninggkalkan kemusrikan,
dan bertobat kepada Allah, do’a semacam ini tidaklah terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar