Jumat, 14 Maret 2014

pendiam atau pembohong?

 

let it go


Hanya pendiam, di antara keramaian. HAnya senyum yang di tinggalkan sebagai jejaknya. Tawa memecah, gema bicara meledak-ledak, suara riuh tak mau kalah, tetap saja diamnya sebagai pengunci dirinya.

let it go....  let it go

ia berlari dalam kesepian. Mendatangi sunyi, bukan di datangi sunyi.
Ia lepaskan semuanya, ketakutan, malu, sungkan

let it go....   kaca itu terjerat wajahnya. Dalam kaca terlukis si diam berkata, mimik wajah yang sering tampak hanya satu gerak, tapi gambaran subjectifitas kaca benar-benar memberi banyak literatur gerakan yang berwarna-warni. Emosi yang lama tersumbat menari-nari dalam pantulannya.

let it go

si pendiam asli keluarkan semuanya.....  ia menjadi bukan pendiam lagi. Tapi si raja bungklon yang menampakkan seribu wajah, yang hanya misteri pada ramai yang berjelaga.

kobaran pergantian setiap mimik paras terasa menusuk.  TIba-tiba tangis merintih minta pengayoman, tiba-tiba wajah berganti yang mengayomi. Kerentaan menggantikan, ketegaran mendorong tegas kelemahan. Gurat tegas masuk panggung wajah, mimik tengik menghantui mata yang melihat pantulan kacanya. LAlu wajah bijaksana sok arif berkelebat sebagai anti kelimak dan sebagai endingnya.

let it go

Terkadang ketika seseorang sendiri ia menjadi bebas.BEbas bernada, bersuara, bebas bermuka, bebas, mengungkap, bebas menggunakan muka
lepaskanlah .....   pada ruang yang tepat.

bila dia cukup nyali.....   maka ia mencoba lepaskan pada tempat yang seringkali tersingkap "KEtakutan, minder, malu, sungkan"

DAn ternyata ia tenang disana....   karena bukan tertawa dan injakan, melainkan senyuman dari mereka.

iya "panggung" meski tak harus benar-benar berbentuk panggung. Dan  hanya berupa, ungkap "DI persilahkan"

dan satu senyuman dari orang yang tepat cukup mewakili seribu senyuman..

LEpaskanlah pada saat, ruang dan waktu yang tepat.   "Expresi juga kesadaran"

MUngkin ini juga bahasa.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...