Hanya pradaban sunyi disini bagiku
Karena lika-likunya belum aku kenali.
Seperti apa busuknya, atau cantiknya.
Atau seperti apa keterlindungan yang di berikan. KArena
merasa aman dari amukan kotor dunia yang belum ku kenal.
Dari telinga hanya terdengar bisik-bisik, hingga membidik
duga.
Bahwa kesahajaannya mulai di tilap modernisme.
Masadepan yang kosong di pangku hingga membuang harumnya desa
untuk selalu di segarkan.
Sepertinya biangnya si didik, bukan bagaimana agar menjamur kesadaran hinggga mau kembali menjawab
persoalan kampungnya, tapi corak kertas dan titel, imin-iminnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar