Rabu, 12 Maret 2014

KUpu-kupu



Si kupu terbang terbang berkelabat menaiki pangkas-pangkas atom kecil melewati hydrogen dan kawanannya yang tak terlihat. Sayap munyilnya berwarna hitam bercorak warna lain, ia kepakkan di angkasa selaksa tanpa beban. Ia terbang, berlenggak-lenggok dengan ringan menyusuri pohon-pohon rindang .

Mata ku tak mau naïf untuk hal satu ini. Karena aku merasa menjadinya saat tatapan ku terpana padanya. Latas sepertinya aku rasakan tubuh-tubuhnya yang bergerak mengarungi samudra kehidupan.
Sekejap aku melupakan kawan-kawan ku yang duduk bersanding dengan ku, bercerita akan kisah-kisah manusia. Entah mengapa, rasanya bebas sekali merasa menjadinya walau hanya sekelebat ia terbang di hadapan…..

Oh…..   menyenangkan sekali…..    terbang tanpa beban.
Tubuhku ringan, dibawa angin pun aku tetap bisa mensetirnya, kemanapun arah yang kumau. Mau pake gas pol, gas rendah gas sedang bisa, sesuai kebutuhan yang ada. Dan gas kali ini adalah belaian. Membelah halus raungan semilir angin di bawah terik matahari yang semakin hilang di telan mendung.
Belaiku akan hidup ini serasa ringan pada pundakku, karena aku bisa megangkat tumbuhku ke angkasa lalu menelusuri suri kehidupan. Mengamati manusia-manusia yang sedang menanggung beban di pundaknya yang tak kasat mata. Karena yang tampak adalah guratan tegas pada wajah yang mensembunyikan derita pada kedalaman jiwanya.

Oh, aku kembali, menjadi aku, dan ku terseyum melambai pada kawanku. Aku senang kalian berada di sini, menemani detik ini, sebuah detik  yang menjadi saksi atas cerita di hati ini, yang tak tersirat pada dunia, hanya kan tampak lewat rasa, dan video sukma .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...