Coba ihat kondisi
alam yang tenang dan damai. Dan coba
lebih perhatikan apa yang kan terjadi 10 tahun atau 20 tahun terhadapaalam ini.
Lihati manusianya sedang melakukan apa. Jika tangan-tangan mereka meludah
hingga sedikit –demi sedikit bertumpuk-tumpuk
sumber dari malapetaka, maka cari payung sebelum semuanya benar-benar terjadi
dan hanya seongok penyesalan.
Tapi, kini bumi Indonesia, kedinginan. Air-air menggenang di
mana-mana, bahkan tempat yang sebelumnya tak akan terduga terjamahi kudapan air.
Kini telah sampai di kaki-kaki mereka
Aku tak berfikir. Tapi sekarang aku terfikir dahulu
Andai aku melihatnya untuk sekarang
Maka alangkah baiknya, aku rancang sebuah tatanan baru,
tanpa bergantung pada kuasa pemerintah
Tapi manusia akan terfikirkan, ketika mereka telah di
datangi, yang hanya menjadi ancaman tempo lalu
Mereka basah kuyup. Ada yang sampai kepalanya tenggelam
dalam ukurannya, ada yang hanya membelai sampai lutut saja
Tapi aku malu….
Karena aku hanya menulis, tanpa bergerak ke tanah kejadian.
Bagaimana kita melindungi tanah kita dari petaka yang akan
datang, kalau tak mencoba menerka petaka apa yang terjadi, dan menyiapkan penanggulangannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar