( cerita, dimana ustat sedang merasa jengkel terhadap
muridnya kelas 1 aliyah, akibat dari kenakalan mereka yaitu malas belajar.
Beliau memberi nasehat, yang diawali dengan keluh berbentuk nasehat, lalu
dengan seiring berjalannya
nasehat-nasehat dengan berbentuk cerita yang di untaikan kepada muridnya perlahan
padam rasa jengkel itu. Terlihat dari untaian nada bicaraserta cerita yang di
ajukan.)
Sebuah untaian kata seorang guru yang tengah kesal atas
kelakuan muridnya.
“Orang islam itu mudah ditipu. Dikarnakan tidak mau membaca
sendiri,
“Santri, dibacakan ustatnya lalu apa yang dibacakannya itu
dilupakan”
Orang salaf, dibanggakan “ apa kerennya kami???”
“Orang islam bangga dengan al-qur’an tapi tidak paham dengan
isinya”
“yang dihadapi Rosululloh adalah orang yang sombong. Kini
aku dihadapkan dengan orang-orang malas”
“Kita tidak bisa menggantungkan atau mengharapkan orang lain
untuk mengajari anda. Karna anda tidak tahu, kalau anda beresiko disesasatkan.
Kita harus berfikir. Jangan mengharapkan orang lain.”
“Madrasah menuntut kita memahami semua pelajaran, padahal
para sahabat hanya tajam satu bidang. Madrasah menuntut untuk memahami semua
bidang, malah semua tidak paham.”
Awalnya “ tidak ada agama
bagi orang yang tidak cerdas. Tapi ternyata : “Tidak ada iman bagi orang yang
tidak menjaga amanat (kepercayaan) baginya. Dan tidak ada agama bagi orang yang
tidak memegang janji baginya.
“kecerdasan seseorang bukan menentukan keimanannya”
“memberi amanat kepada seseorang yang tidak bisa diberi
amanat itu salah”
“janji adalah hutang”
“hati-hati dengan berjanji. Dan ukurlah ketika akan berjanji,
apakah kamu mampu.”
“islam itu adalah janji
Orang melanggar
janji ia kehilangan agamanya
Melanggar janji
karna merasa tidak berjanji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar