BIla mata basah kuyup maka ku cibirnya atas sebab. Sebab terakhir kucari.
Tapi
aku berlari, di paggung sandiwara. Hanya duduk di taman, beriringan
manusia berlalu lalang atas nama naskah yang tertulis tanpa tahu
endingnya seperti apa.
AKu lihat ada banyak yang kehilangan. dan
aku lihat ada banyak ketegaran. Dan aku lihat aku. maka aku tidak
mengerti, mengapa daun berguguran indahnya tak sampai padaku.
Lumut hijau yang terdampar di pinggiran tak terjamah nadiku.
Yang ku tahu aku hanya hilang. hilang pada bagian diriku yang untuk saat ini paling rentan.
Maka aku hadapi walau dengan mengusap basah kuyupnya.
Senin, 03 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
senang bertengkar denganmu
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
Di saat kesuntukan merajam. Menusuk-nusuk diri tanpa prihatin. Mati peduli, inginnya mengumbar kemarahan. Mulut susah berdiam dari koma...
-
Terlalu sayang juga berbahaya (keluarga, anak, kekasih, sahabat), bisa buta pada keadilan. "Apa karena terlalu sayang, mau melumpuhka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar