Sabtu, 08 Februari 2014

sudut pandang



Pernahkah kau mencoba mengubur sesuatu. Tapi malah tumbuh bermekaran?

Dan kau coba penjara mekarnya itu agar tiada seorangpun yang mengetahuinya. Tapi engkau malah tersiksa di dalam memenjarakannya.

Tapi seandainya kau memiih memberitahukannya pada orang lain tentang kemekarannya, kau malah malu dan takut kalau bunga itu layu karena di pegangi tangan-tangan jahil.

Hingga kau lebih memilih sembunyi di tempurung kempopong dan hanya melukiskannya pada canvas putih, yang selalu kau simpan rapat, di sela-sela putihnya. Hingga hitam kelam melumuri kesucian putihnya

Kau coba memahamiku tapi aku tak pernah tahu. Kau coba tatap aku tapi aku tak menyadari.

Maka kau sembunyikan kemekaran itu dalam pendaman, biar semerbak wanginya yang memberitahukannya sendiri padaku.

Agar aku tahu bahwa aku memercayai aku tak benar-benar tahu.  Karena yang kutahu kau hanya diam diantara suara yang bergetar. Kau diam diantara rerumputan menghijau. Kau diam ketika orang-orang berbicara, tapi kau berada disana dengan mengatakan “baru saja aku datang” . 

Aku hanya tertawa, tapi kau acuh, dengan mengernyit tertawa pelit, lalu kau kembali diam. 

Kau…….   “matamu tak dapat aku terka. Karna engkau berubah di setiap pertemuan yang ada”…..

Tapi kau mengubur yang tumbuh mekar, dan aku tidak mengetahuinya.  

Kau ,aku  kita punya detik sendiri, cerita sendiri.  Dan kau tak mau membaginya denganku, dan aku tak mau membaginya denganmu. Kau membaginya dengan kanvasmu.  Aku tak tahu membaginya dengan siapa, karena aku tak memberitahukannya padamu.

Aku , kau adalah sudut pandang yang terbalik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...