BIla kau tertanam luka. Apakah selamanya akan tersakiti.
Karena hari, terus berbalut sedih, hingga tawanya cakrawala tetap suram pada
dirimu.
Apa engkau akan terus menggais-gais ratapan. Walau benar
manusia yang terkena, akan merasakan emosinya, apa engkau memilih untuk
menyerah.
Kau sudah terlanjur ada. Dilahirkan dari rahim seorang
wanita yang kau rengek-rengek ibu.
Dua tahun ibumu meng ikhlaskan asi untuk mu. DAn tahun-tahun
setelahnya ia tetap meng ikhlasi dengan hal lain. BUaiyan untuk mu darinya
selalu engkau terima, walau ia tak berharap kau akan membalasnya.
Apakah engkau masih meratap duka sedang masih ada banyak,
malaikat-malaikat yang menyayangi mu.
OH.... atau ratapanmu
bukan karna kasih sayang? Tapi suatu hal....?
Suatu hal yang entah kan bisa terlupa, atau akan membekas
memorinya pada sukma, dan fikiran.....
atau hanya hembusan angin, hal itu akan berlayang begitu saja.
"Tidak....
bukan itu. Tapi aku???? menserahkannya padanya. Karna hal ini di luar
raihan tanganku, hingga aku dapat berdo'a bersimpuh memohon ampun dan
ridho-Nya.
Suaatu hal itu aku tak benar-benar paham akannya. HIngga
ketika aku mengerti aku sangat memahaminya. DAn aku sangat ketakutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar