Kamis, 13 Februari 2014

luka



BIla kau tertanam luka. Apakah selamanya akan tersakiti. Karena hari, terus berbalut sedih, hingga tawanya cakrawala tetap suram pada dirimu.
Apa engkau akan terus menggais-gais ratapan. Walau benar manusia yang terkena, akan merasakan emosinya, apa engkau memilih untuk menyerah.
Kau sudah terlanjur ada. Dilahirkan dari rahim seorang wanita yang kau rengek-rengek ibu.
Dua tahun ibumu meng ikhlaskan asi untuk mu. DAn tahun-tahun setelahnya ia tetap meng ikhlasi dengan hal lain. BUaiyan untuk mu darinya selalu engkau terima, walau ia tak berharap kau akan membalasnya.
Apakah engkau masih meratap duka sedang masih ada banyak, malaikat-malaikat yang menyayangi mu.

OH....  atau ratapanmu bukan karna kasih sayang? Tapi suatu hal....?

Suatu hal yang entah kan bisa terlupa, atau akan membekas memorinya pada sukma, dan fikiran.....    atau hanya hembusan angin, hal itu akan berlayang begitu saja.

"Tidak....   bukan itu. Tapi aku???? menserahkannya padanya. Karna hal ini di luar raihan tanganku, hingga aku dapat berdo'a bersimpuh memohon ampun dan ridho-Nya.
Suaatu hal itu aku tak benar-benar paham akannya. HIngga ketika aku mengerti aku sangat memahaminya. DAn aku sangat ketakutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...