Selasa, 30 Desember 2014

MEi

6 Mei ·
ketika menanam, benih-benih itu mulai bertumbuhan. dengan bahagianya ia di pupuki, di sirami. bukan untuk buahnya, hanya saja bahagia saat melihat tanaman itu tumbuh dengan kehijauannya. Namun ternyata ia menjadi kering dan layu setelah mekarnya beberapa waktu saja. Maka tanaman itu berguguran hingga menghilang.
 Rasanya sedih,  melihat betapa indah mekarnya setelah berhari-hari dalam penungguan memandangi tumbuhnya lalu menjadi layu.

kesedihan yang ada tak sebanding dengan kebahagian saat menungguinya dalam mekar. kesedihan yang ada terlalu menusuk, hingga membakar jiwa-jiwa yang ada.

kata orang (,mungkin)  gila, alay. HAnya karena layu dan hilangnya tanaman, hanya karena tanaman, membuat jiwa jadi kacau.

"APa sebaiknya,  tak perlu menanam hingga tak perlu merasakan kehilangan?" 


COmen
Hanif X-salatiga Seorang wanita pernah bilang padaku (±) "jangan kau nilai seberapa besarnya penyesalan yg didapat atas sesuatu, tapi pelajaran apa yg didapat atas sesuatu"



KBQT Only + BTS Film Seedu
— bersama Tyo Braman dan 2 lainnya.
Suka ·

Sukuran ekg

Revisi terakhir Tim Panimbo
Freedom Writers
— bersama E'en Nag Bengkulu dan 3 lainnya.
Suka ·


Penulisan Plan   FInising......  di restoran Elang sari


8 Juni · 
 
Event sukurannya anak Ekg
Foto Kris Manto.
Foto Kris Manto.
Foto Kris Manto.
Foto Kris Manto.
 
  
 
· 
 
Batal Suka

Al madina

19 Juli ·

Cekat lidah ku terbata. Mencoba mengeja pada kata, tentang rintik-rintik yang gemetaran di kepala. Sambil berbisik minta tuk di keluarkan,tapi rangkaiannya tak sehalus air yang mengalir apa adanya.

Bila bicara tentang kehidupan, maka aku temu pada suatu detik terjerat rintik itu.

Dimana banyak suara yang begitu tak rapi disambarkanberbagai bentuk nada, suara, dan intonasi yang tercipta begitu berbeda.

Beberapa hari yang yang bagai bayang pernah terjadi, membuat kesan tindih begitu menjerat tusukan bisu yang dengan bahasa hati kan terdengar apa maksudnya.

Semua yang pernah terjadi terekam pada ejaan momenta, dimana waktu, ruang, nafas, alam,bergulirnya waktu, cerita, tawa, duka, haru,istimewa, spesial, jengkel, kemarahan, tersimpan pada gudang penyimpanan yang kini hanya tingggal kenangan.

Kusadari, bahwa kita selalu saja mengalami kehilangan, bertemudan mencoba meng ikhlaskan, walau beberapa kehilangan itu ada yang harusberulang kali menepuk dada karena isak yang terlalu dalam. Adapula kehilanganyang terlupa, bahkan ada, merasa kehilangan pun tak menjamah fikirannya, adak ehilangan, ya memang harus hilang.

Mungkinkah sejatinya hidup adalah kehilangan?, ataukansebenarnya itu kewajaran?

Setiap hari selalu kehilangan, selalu dan selalu. Tak harusberwujud manusia, alam, hewan, sedih, tawa, tapi juga kenangan, nafas, suara,seseorang, bahkan debu yang detik  kesembilan belas lalu telah terbang terbawaangin (semisalnya).

Rasanya sedih, menyadari bahwa kehidupan terus mengalamikehilangan, pertemuan dan bersiap tuk kehilangan kembali.

Ia terus ada sampai waktu bergulirnya pada setiap diri telah tercerabut dari akar jiwanya, maka mungkin  jawabannya adalah mengikhlaskan bila tak ingin terus menumpuk duka atas hilang yang tak pernah berhenti. Lalu mempersiapkan keikhlasan yang lain.

“Kehilangan adalah kewajaran, walau hanya kehilangan detik yang terisi diam dalam senyuman di hati yang tiada rupa pada kiasan wajah”

Bagai bangun dari mimpi yang terbangun tepat sebelum bersiap untuk kehilangan yang lain

pesantren ramadhan di KBQT (14-19 Juli 2014)
— bersama Fatimah Azzahra dan 16 lainnya di Qaryah Thayyibah.
Batal Suka ·

Kawan

Jangan menutup telinga walau pada kata yang sama. Karna kata yang sama kan memberi makna yang dalam, semakin dalam seiring pengertian yang kita fahami. Bahkan, dapat memberi makna dengan cara yang berbeda.

MOnoton atau keterulangan kehidupanpun tampak membosankan, tapi jadikan ia bagai satu kata yang pertama kali terdengar walau sudah beribu-ribu kali pengulangan.Sisi keberbedaannya akan tertemukan dalamnya.

"Karena satu kata dan kehidupan memimiliki seribu atau bahkan lebih, makna dan cara.



Perempuan. Atas namanya, aku numpang nama. Atas namanya aku mengecap kehidupan. Atas namanya aku di perempuankan.

Atas namanya pula "tolong keadilan untuk nya. walau takaran ke adilan manusia hanya bisa mengusahakan"

ku dititipkan pada keperempuanan....


Kawan, hanya setahun sekali berjumpa. HIdup kalian pada hari yang lain, kalian jalankan pada ruang keberbedaan masing-masing. Tapi Tilas pd kursi yang pernah kita duduki bersama menjadi saksi sejarah tilas tapak kita.Tetang kisah-kisah, mungkin juga kebosanan hidup, tentang manusia yang hidup di tengah padang pasir, peradaban, ketidak wajaran, rasional,realita. 

Hanya saja waktu terkadang terlalu jahat, ia rampas pertemuan sekejap itu dengan bergulirnya. Sambil memaksa pertemuan dan waktu lain untuk kita makan dan menggantikannya.

Tumbuhlah kalian yang semakin dewasa, hanya saja jangan lupa masa kecil yang pernah kita kepang bersama, agar kita bisa menjaganya walau hanya dalam satu tahun sekali.....


23 Juli ·
Tak Kusangka, Bahhwa Pertemuan Waktu Itu Adalah Utk Yang Terakhir Kalinya. Ternyata Kematian Memang Tak Bernegosiasi Utk Hadirnya, Dan Ia Jauh Lebih Muda Dariku. "semoga Di Ridhoi-Nya dan di terima di sisiNya"

(Kawan.....   )

 

Senjoyo

Terkadang waktu memaksa untuk belajar.....


Manaa gelisah tak dapat tampungkan pada hanya kata.MEngikuti alurnya saja.... entah kan dibawa ke mana. Berakhir dimuarakah, Atau menyatu dengan lautan, atau tersangkut ranting yang terdiam?
Maka pada ahirnya adalah pada ahirnya???


 
Harkes...  berenang ke Senjaya

Pernikahan megan





Tangannya pada tak kesadaran dan kesadaran mencabuti rambut kepalanya. nampk itu bagai sensasi penenang dalam dirinya tapi bertambahlah gelisah.


DImana, Apa, kenapa?...... kini teka-teki bermunculan sambil menggetar.... Mereka mensapai sambil kata ini sulit mencerna dan lemah untuk menilai....
tentu ingin mengulang waktu mempersiapkan kalau tahu kan begini. Tapi apa daya.... kata lemah, waktu tetap mewaktu.... "mengulang masalalu sama saja berjalan kedepan"
Memendam..... menilai.... tak menutup dengar.... tetap berjalan.
Semut kalau bertemu dengan semut lainnya seringkali terliht bersalaman.


Datangmu Membawa Mendung Karena Sinarmu Begitu Terang Sekali Hingga Kegelisan Mencubitku Sambil Berbisik Lirih "hanya sebentar Saja". Memang Sederhana, Walau Tak Sesederhana Rasanya Meski Sangt Miskin Kata Utk Terangkainya. "MB jombng dan solo"


 
 PErkusi tampil di pernikahan Megan

26 september 2014 (Bertambahnya usia)

ULang tahun. Betambahlah Usia ku.  Tapi mana tundukku seperti Oriza sativa?. Aku masih mencari pengisian diri. semoga suatu nanti pusara yang ku isi dengan jiwa dan raga itu terisi dengan diri seperti oriza sativa dengan Ke imanan dan ketaqwaan sebagai perbekalannya di ruang kehidupan selanjutnya.

!7 tahun. Berlalu bagai dongeng sesaat. Seperti terbangun dari mimpi , “sangat singkat sekali”.
Kata orang, 17 tahun adalah hari spesial, momen indah. Bagiku itu hal yang memberatkan, karena kini kutahu, telah beranjak menjadi tuadengan segala ketidak siapan yang mencekam.

Seolah waktu memaksa untukmengerti, berubah dan dewasa.

Biasanya mungkin lari-larian, majat pohon, tiba-tiba waktumenarik sambil berteriak “Hay, tua, hay dewasa, hay berfikir, hay peduli, danhay-hay lain”.

“ogke, aku terima, tapi jangan larang aku bermain, hanya sekedar mencairkan suasana atau mungkin mencari makna”

Bukan hari ini menjadi momen spesial untuk ku. Bagi ku samasaja….  Tapi hari ini menjadi spesial dansangat spesial oleh do’a dan kata-kata kawan untuk kebaikan yang lebih baik.

Terima kasih “Doa kalian lebih bermakna daripada sweet 17itu sendiri” , semoga do'a itu juga dapat dirasi bagi si pendo'a.



"amin"


Ucapan selamat dari Bak YU FIna


Dulu..
Ibu menginginkan seorang putra, sedang saya sangat ingin adik perempuan. Ternyata yang terlahir adalah adik perempuan. Sebelum ia sah diberikan sebuah nama, saya menamainya Putri Mayoret. Lalu setelah ia agak besar. mengajaknya bermain mainan anak perempuan seperti misal barby atau 'rok-rok-an'. Membelikannya baju berwarna merah jambu, main drama-dramaan, seperti kesukaan saya.
Tentu saya belum begitu banyak mengenal yang namanya perbedaan karakter sehingga bagi saya, apa yang saya suka, berarti adik perempuan saya pun suka. Kendati orang-orang masih sering salah membanggilnya "Le" (Panggilan jawa untuk laki-laki).
Dia suka memanjat pohon. Dan suka mengajak berantem boneka. (Tak seperti saya yang ketika kecil dulu, saat Ibu membelikan mainan batman agar agak ada jiwa maskulinnya, saya malah menggendongnya dengan selendang, menjadikannya sebagai mainan anak-anakan).
Masih ingat jelas dulu saat masih duduk di bangku sekolah dasar, saya begitu ingin suatu hari nanti jika dia sudah lebih besar, bocah yang terbilang aktif atau nyaris hyper ini,- yang saban hari main ke luar entah ke sawah, kali, atau ke rumah teman cowok- bisa menjadi teman curhat saya. Yah, bisa diajak berbagilah, diajak diskusi, atau membicarakan hal-hal yang kami sama-sama nyambung (Tidak hanya soal bermain seperti kali itu). Kendati saya tahu, saat itu ia masih galak (meski saya lebih galak lagi,hihi), suka menangnya sendiri, dan seperti susah diajak berpikir hal yang serius. Dia lebih suka membicarakan tentang ayamnya, ketimbang saya ajak curhat.
Dan 17th pun berlalu... dari hari pertama saya dengan antusias menyaksikan bayi mungilnya di dekat Ibu saya, lalu hati saya terlonjak karena dia perempuan.
Ia kini tumbuh lebih dewasa, sekarang kami sudah mengerti perbedaan karakter diantara kami. Seperti misal ketika membeli baju, dia memilihkan saya baju yang sekiranya dia tidak suka "Karena kalau aku nggak suka, berarti kamu suka.. " katanya.
Selera kami banyak yang berbeda. Termasuk ketika nonton film. Saya cenderung suka drama, dia lebih suka film action yang notabene kurang saya minati. Saya pobia dengan adegan pembunuhan atau adegan ekstrim lain, dia sebaliknya. Dia suka nonton film Global, namun lebih sering mengalah dan membiarkan saya nonton sinetron CHSI . Biar demkian, tak sedikit pula tontonan yang kami minati bersama. Kadang dia juga suka drama, dan kami pernah menangis bersama menonton film Wedding Dress.
Salah satu dari sekian keinginan saya soal dia, kini bisa saya rasakan. Ia sangat suka diajak sharing banyak hal kecuali soal cowok. Dia kurang suka membicarakan soal lawan jenis, kecuali jika ada sosok yang punya niatan baik untuk ke hub serius dan sah. Itu pun saya yang selalu bercerita, dia tidak. Ia selalu merahasiakan siapa sosok yang dikaguminya, meski pun tentu saja saya sudah tahu.Haha.
Dia juga pendengar yang baik, sehingga ocehan saya yang kadang tidak penting pun didengarkan walau tidak selalu ditanggapi komentar kecuali hanya dengan tertawa (Meski mungkin itu tidak lucu -_-)
Ia yang dewasa ini terlihat lebih kalem ketimbang saat suka 'memet di kali' (cari ikan di sungai), pernah suatu kali ditanya seorang nenek di masjid.. "Lha itu to adikmu yang nakal dulu itu......"
Belum sempat melanjutkan, dia menimpali, "Niku kulo, Mbah...(Itu saya Mbah),"
"Lho.. kamu to yang adiknya..." tweng! Si Embah yang tadinya mengira kalau itu saya, jadi tidak meneruskan.
Saya tertawa mendengar saat diceritakan ulang.
Banyak hal mungkin sangat berbeda diantara kami, tapi beberapa persamaan dan kesukaan dalam pelajaran atau mimpi-mimpi tertentu, membuat kami lebih nyambung menjalankan visi dan misi ‪#‎eh‬.
Okelah selamat Ulang Tahun R Alinta Haura
Semoga semakin bermanfaat usia dan hidupnya.
Diberkahi perjalanannya.
Dihasilkan yang menjadi cita-citanya.
Dimudahkan dalam segala kebaikan.
Menjadi bermanfaat bagi semua.
Semakin mengikut langkah rosul-Nya.
Semakin dekat padaNya.


Ucapan dan Doa dari kawan-kawan

barakillah fii umrik yaaa mbak. hehe


barakallah fii umrik mbk han, mugi2 angsal ngilmune tambah barokah, haha
kulo namung rencange njenengan leh paleng menyedihkan,ngucapke do‘a ne mawon paling telat, paleng keri, katah luput kalih njenengan, nggeh kulo nyuwun ngpuntene kalih ngucapakeh “hbd“ rencang seperjuangan


HBD

 
Met milad ukhti..
Barakallah fii umrik fid dunya wal akhirah


met ultah hanaaa,,,,barokalloh


Kok banyak ya yg ultah bulan ini. Hehe.. Selamat ulang tahun yaa de


selamat ulang tahun, hana rukhul qisti!.. hhe


hbd mbak hana


Selamat ulang tahun mbk hana

 
HBD.................Moga panjang umur,banyak rejeki dan sukses selalu................


guyur opo traktiran.


selamat ulang tahun sister


Met ultah mbak han semoga bahagia selalu

Bertemu gol agong


WKwkwkwkwk ....... hanya ingin tertawa saja terbahak.....
melihat kawan satu itu menari, seolah rasa lelah tiada...... Jiezea Suavolens Akassia semangat sekali orang ini...... cayo dah,,,,,
Senyum itu benar-benar menegas dalam lekuk pipinya. Teruslah terada. Biar hidup kadang memperlihatkan sisi gelapnya tetap hadapi dengan senyum seperti itu.....
entah, menurutku itu indah dan lepas sekali.....

 26 November
cinta memang paling membangunkan jiwa yang ngantuk. Dibawah rintiknya hujan menerpa, sebuah cahaya dari lorong serambi tetap menyala menerangi manusia yang menggali timah pengetahuan. Hanya saja suasana membuat mata-mata mereka meringkuk telungkup dalam dimensi berbeda. Namun Ustat tak kehabisan akal, perumpaan dengan dasar cinta benar-benar membangunkan mata tertidur mereka."Engkau bagai matahari dan rembulan" "Suaramu Bagai duri yang menusuk hatiku""Seperti kumbang yang menghisap bunga"@@@"Cintaku bagai senja.  Akan tenggelam"####"TApi, esok, ia akan hadir kembali"@@@"Ya...  mungkin dengan senja baru. (cinta baru).Dingin malam ini sangat menusuk. Tapi terhangatkan oleh tawa ini.KAta cinta, entah mengapa seperti kata tabu dalam fikirku. Hanya saja malam ini membuat kata itu seperti KEkuatan "Mambangunkan kantuk"malam ini Pembahasan masuk bab Bayan "  kata-kata alay mulai memainkan temponya" hahaha

 
kembali lagi mengusik renungan, saat telah berhasil melupa tanpa menghilangkan
jika masih berwaktu dan beruang, maka suasana kan terputar seenaknya, atau jika semua talah terhenti,,,, masihkan terbawa dalam angan?. hanya saja semuanya tak terlupa dengan mudahnya, karena suasana telah membuat anyaman pada waktu dan ruang subjectif diri.
..... terima dan nikmati.. sajalah.,...



Noh.... ini   pas ketemu sama pak Gol agong.   KIta juga ngadain barter buku. Kami menukar tiga bukunya dengan dengan karya kami "Letgo"


Oleh siang aku dijebak. Panas terikpun tak terpeduli. Pedulikupada dengarku. Mencoba mengerti apa dan bagaimana, sampai aku tak mengertisampai aku menocoba mengerti aku sungguh sangat pusing sekali.

Betapa keyakinanku tak ku cerna. Aku kehilangan aku. “Akuternyata hidup”. Sepert baru saja tersadar ternyata ber eksistensi.

Tapi kepahamanku sepertinya melupa. Atau memang tak mencobamenggali.
Ya…..   aku kehilangandiri…..   lama sekali…..  

Kini  tiba-tiba adabisikan kata bahwa yang terperlu adalah   “Yakin pada diri sendiri”  bukan memilih atas tak pengertian, bukanterpengaruh atas keikutan tak terfahami. manusia adalah pribadi subjeck , siindividualis bertanggung jawab atas pilihannya sendiri, jangan selalu di objeckdalam memahami….

 Diri adalah subjeckbagi diri. Seringkali terlena olehh yang lain sehingga diripun terlupa.
Fahami aku, mauku , alasan dan bebasku….. dan bertanggungjawablah. Jangan salahkan siapun atas pilihan itu. Dan pilihlah sebaik mungkin……

Siang si panas pada kemarauan, kini kau tak sekedar musimbisu tanpa alasan.

masih december 2014


Tersimpan

Mungkin terdengar alay jika menyimpan apdetan status di facebook di flas atau laptop. Tapi, entah mengapa menurutku itu karya dan berharga dan aku melakukannya hahaha. Menyimpannya dan kusebut karya. Ia seperti gubahan rasa yang menjadi tanda sebuah waktu.


kawan, tak berhimpun segala ruang rasa terjelma. Menaati alur biar berjalan maju membentuk kenang yang sangat rahasia. Terjelma benci, suka, duka, bahagia kan tertapaki meski pada saat waktunya semua itu hanya menjadi kenangaan di tanah ini. sebersih apapun kau bersikan ruang ini tak kan mungkin kau bisa membersihkan kenangan lalu.


Aku stagnan. Dibelenggu kebencian. Buyar estetikaku di obrak abrik mensalahkan. Jika mencaci seketika rasa beradilpun hilang. Kala membela mult terdiam wajah tertudk. Saat memahami sebuah langkah sulit dalam hal tak berpilh kasih. Bila stagnan ini membosankan maka beradillah walau dngan senyum terpaksakan.


Dengan kata aku wakilkan rasa. Walau soal rasa adalah barang relatif yang sering beda dalam mengartikannya.


Bagaimana bila bahagia adalah derita itu sendiri. Dia akan sedih kala deritanya di ambil....
"terkadang derita menyimpan banyak kesadaran"
 

December 2014

Masih apdet an


air itu melukis di kerudungnya. tak bersendal menerabas ruang basah karya cipta-Nya.
rona langit tak cukup tegar, dia menangis untuk kesekian kalinya.
tapi kaki ini menirukan yang tak bersendal itu, melawan air hujan yang curang datangnya . seperti mengajak berantem mereka mainnya keroyokan.
sebagian baju dan krungdungku berhasil diukirnya, walau aku telah berusaha berlari dan berteduh di bawah pepohonan.



dia mneikmatinya sepinya. menarikan imajinasinya bagai kuas dalam mewarnai kesunyian. Kuhampirinya duduk sendirian dengan makanannya. tak peduli orang lain duduk saling berhadapan bersama di meja, dia asik dengan dirinya dan gambarnya.
"SEndirian lagi" ejekku.
"Iya, aku memang suka begini"
dari wajahnya tak terberikan sepi, tapi sebenarnya dia cerewet sekali. sangat memahami apa yang dibicarakannya dan dunianya.



untuk kesekian kalinya, pertemuan. Maka mana yang meninggal rindu. kufikir pada waktu keterjadiaannya cepatlah berlalu, mungkin itu lebih baik. esok lebih baik. tapi setelah keesokan ku raih aku benar-benar seperti hidup pada waktu yang ingin kutinggalkan. Aku ingin mengisi dan memperbaikinya. Menertawakannya dan tak ingin menutup mata. Bahkan aku seperti hidup didalamnya dan menari bersamanya. sampai kulupa kalau sekarang ini waktu yang kujalani. 

hidup bermasalalu, mungkinkah esok aku ingin mengulang hari ini?

Namun beruntung, kisahnya tak menjeritkan luka atau mensakiti. untuk kemarin aku tinggalkan tilas senyum, sampai aku lega walau terisak untuk meniggalkannya.

kawan 
 
 (KAwan yang berkunjung sementara. Mereka membawa barang-barangnya semuanya, kecuali satu, kenangannya)  


hari ini aku makan permen karet. rasanya manis, walau lama -lama setelah kutiup berulang kali rasanya jadi pahit. Dan pada ahirnya aku membuangnya dan tinggal menunggu waktu sisa emutan di tempat sampah ini hancur. Seperti inikah kehidupan ini, seperti inikah manusia ini. pahit dan manis terteguk, kecil, besar terlewati, pada ahirnyapun kembali hancur.

Memoar Status

Mungkin sedikit alay. Namun entah mengapa aku menyukai ke alay an ini. Menyimpan apdetan status....hahaha

BIar suatu hari, bila sepasang mata ini membacai lagi , biar ia sadar, bahwa ia pernah lewati perjalanan ruang, waktu dan suasana itu.

 Facebook
 
Semua jadi soal pilihan....
Maka itu diserahkan pada setiap diri. Terkadang seperti kutukan, harus memilih dan bertanggung jawab atas sesuatu yang dipilih.
Memilih untuk tidak memilihpun itu pilihan. dan darinya tak bisa lepas dari akibatnya.


Al Ghozali tak lagi hidup, Rumi dan orang yang telah meninggalkan bumi ini tak lagi hidup. Namun mereka telah mengakar dan serasa masih hidup. Di hati kita.
Memori ,jejak atau kenangannya yang menghidupkan jazad-jazad yang telah kembali di pangkuan Tuhan.
Tapi yang hidup sekalipun bisa mati…. Jika dia telah mengering dalam ingatan dan hati.
Kata Tuhan telah mati adalah mengeringnya keberadaan Tuhan dalam hati manusia.
Maka hati ini masihkah ada?



bila bahagia harus dengan kotak kecil ditanganya, mengghubungkan dengan orang-orang jauh, atau dengan kotak yang agak lebih besar bisa melihat orang beradu ekting atau menunggu ada yang lain untuk diajak bicara dan tertawa atau menuggu ada seseorang yang dicintai datang atau membuka media sosial, tapi sepertinya dia tak perlu dengan semua itu hanya untuk meraih satu kata "Bahagia". karena Tanah kosongpun, ia warnai dengan imajinasinya.
"Berteman dengan dirinya sendiri"


Mungkin memendamnya adalah keselamatan untuk hal keadilan. Tapi lebih selamat lagi bila tak memendamnya karena tak ada yang harus dipendam. Tapi siapa yang yang bisa menghindari?. meneguknya bukan pilihan namun bagai dipilih untuk dipaksa menelannya. Orang bisa bahagia atas paksaan itu, bisa juga kesakitan, bisa menjadi kekuatan tapi juga bisa membutakan keadilan.
begitu juga kebencian. kita tahu, benci dan keadilan adalah suatu hal yang berbeda. Namun rasa terkadang mempengaruhi dalam hal mengambil keputusan.
SUlit..... tapi ini tantangan kehidupan..... "BIsakah tetap adil saat cinta atau benci berhinggap?" Membela yang benar walau orang itu dibenci, dan mensalahkan yang dicintai jika dia salah.....


seperti diary. foto pun penanda waktu. Penghadirannya memberi rasa atas suasana setiap foto keterjadiannya.
bukan untuk disesali karena berlalu, bukan untuk kembali karena merindu tapi untuk mengecap rasa, pengertian, dan makna bahwa semua itu terada sebagai langkah perjalanan hidup.

Kamis, 04 Desember 2014

Pergi tuk kembali



Aku mudah mencintai. Mencintai Seperti halnya suasana ini. Mencintainya tak ingin cepat pergi, walau sekuat apapun ku menghentikan waktu dan mengulur langkah kepergian, toh tiada guna. Semua tetap berlaju begitu saja. Meninggalkan tilas salam yang masih teringat di jari jemari ini.
Masih kerudung-kerudung itu teringat jelas dalam ingatanku. Tentang kedatangan mereka seperti mengisi kosong dengan kebisingan, begitu berisik tapi membuat rindu yang ingin terulang kembali gemiricik kicauan nya.

Langah pergimu jangan selamanya tinggalkan tanah ini.Pada suatu hari nanti kembalilah untuk menginjak kembali tapak yang hari ini kau injaki.

Aku menanti saat itu…..

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...