Selasa, 30 Desember 2014

December 2014

Masih apdet an


air itu melukis di kerudungnya. tak bersendal menerabas ruang basah karya cipta-Nya.
rona langit tak cukup tegar, dia menangis untuk kesekian kalinya.
tapi kaki ini menirukan yang tak bersendal itu, melawan air hujan yang curang datangnya . seperti mengajak berantem mereka mainnya keroyokan.
sebagian baju dan krungdungku berhasil diukirnya, walau aku telah berusaha berlari dan berteduh di bawah pepohonan.



dia mneikmatinya sepinya. menarikan imajinasinya bagai kuas dalam mewarnai kesunyian. Kuhampirinya duduk sendirian dengan makanannya. tak peduli orang lain duduk saling berhadapan bersama di meja, dia asik dengan dirinya dan gambarnya.
"SEndirian lagi" ejekku.
"Iya, aku memang suka begini"
dari wajahnya tak terberikan sepi, tapi sebenarnya dia cerewet sekali. sangat memahami apa yang dibicarakannya dan dunianya.



untuk kesekian kalinya, pertemuan. Maka mana yang meninggal rindu. kufikir pada waktu keterjadiaannya cepatlah berlalu, mungkin itu lebih baik. esok lebih baik. tapi setelah keesokan ku raih aku benar-benar seperti hidup pada waktu yang ingin kutinggalkan. Aku ingin mengisi dan memperbaikinya. Menertawakannya dan tak ingin menutup mata. Bahkan aku seperti hidup didalamnya dan menari bersamanya. sampai kulupa kalau sekarang ini waktu yang kujalani. 

hidup bermasalalu, mungkinkah esok aku ingin mengulang hari ini?

Namun beruntung, kisahnya tak menjeritkan luka atau mensakiti. untuk kemarin aku tinggalkan tilas senyum, sampai aku lega walau terisak untuk meniggalkannya.

kawan 
 
 (KAwan yang berkunjung sementara. Mereka membawa barang-barangnya semuanya, kecuali satu, kenangannya)  


hari ini aku makan permen karet. rasanya manis, walau lama -lama setelah kutiup berulang kali rasanya jadi pahit. Dan pada ahirnya aku membuangnya dan tinggal menunggu waktu sisa emutan di tempat sampah ini hancur. Seperti inikah kehidupan ini, seperti inikah manusia ini. pahit dan manis terteguk, kecil, besar terlewati, pada ahirnyapun kembali hancur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...