Aku dengar suara seorang wanita yang telah berumur lanjut
bersenandung. Nada melodi ala kadarnya tapi meninggalkan kesan pada dinding
hati ini. Senandungnya berisi minta ampunan pada Tuhan.
Ku pandangi rumah tempat tinggalnya. Sungguh kecil dan
sangat-sangat kecil. Di luar rumahnya terurai kain-kain jarik yang sedang
menghadap panas agar mengering dari basah kuyup untuk membersihkan dan
mensucikannya.
Sederhana sekali, di tambah senandung itu, membuat perih
sendiri untuk ku. Seolah tiba-tiba kehidupan ini banyak sekali perih-perih
yang tak ku tahu atau mengerti hingga ku ingin menengok kehidupan akan
perih-perihnya…
Bila tertanya untuk apa?
Kan ku jawab “Aku tidak mengerti. Aku hanya ingin saja, dan
tiba-tiba mencintai rasa seperti ini. Ia seperti serpihan kecil yang mencoba membangun semangat ku dalam menjalani kehidupan ini. yang seringkali ku tenggelam dalam ketakutannya dan kebosanannya”
Seolah hatiku luluh.
"Aku ingin hidup.... melihat mereka"
Lalu ingin menggores kesan-kesan itu, dan mencoba menggali apa makna di baliknya. Bukan untuk mereka, bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diriku..... yang kekeringan untuk menjalani hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar