Senin, 04 Agustus 2014

Senadung



Aku dengar suara seorang wanita yang telah berumur lanjut bersenandung. Nada melodi ala kadarnya tapi meninggalkan kesan pada dinding hati ini. Senandungnya berisi minta ampunan pada Tuhan.

Ku pandangi rumah tempat tinggalnya. Sungguh kecil dan sangat-sangat kecil. Di luar rumahnya terurai kain-kain jarik yang sedang menghadap panas agar mengering dari basah kuyup untuk membersihkan dan mensucikannya.

Sederhana sekali, di tambah senandung itu, membuat perih sendiri untuk ku. Seolah tiba-tiba kehidupan ini banyak sekali perih-perih yang tak ku tahu atau mengerti hingga ku ingin menengok kehidupan akan perih-perihnya…

Bila tertanya untuk apa?

Kan ku jawab “Aku tidak mengerti. Aku hanya ingin saja, dan tiba-tiba mencintai rasa seperti ini. Ia seperti serpihan kecil yang mencoba membangun semangat ku dalam menjalani kehidupan ini. yang seringkali ku tenggelam dalam ketakutannya dan kebosanannya”

Seolah hatiku luluh.

"Aku ingin hidup.... melihat mereka"

Lalu ingin menggores kesan-kesan itu, dan mencoba menggali apa makna di baliknya. Bukan untuk mereka, bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diriku.....   yang kekeringan untuk menjalani hidup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...