Senin, 11 Agustus 2014

Mencuri untuk senja



Untuk kesekian kalinya aku mencuri waktu dari selayang pandang ibuku. Sambil berbisik lirih dalam getaran jiwaku “Hay alam, sebentar lagi aku akan menjemputmu untuk kepada tujuku”

merebahkan hati di belaian udara. Segerombol burung bertebangan di angkasa raya.

Si matahari sudah akan menenggelamkan dirinya tanpa mencoba mematikan dirinya walau sinarannya tertelan malam untuk beberapa jam.

Senja seringkali memberi cerita tentang petak umpetku dangan sang bunda.

Perbedaan dalam beberapa hal membuatku harus menghargai walau tetap berpegang pada pilihanku.

Senja, hari ini kau menang lagi. Kau memberi cerita untuk kesekian kalinya.  Dan wajahmu untuk hari ini sungguh sangat cantik dan tampan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...