Kamis, 07 Agustus 2014

Hari ini




Matahari belum menjenguk bumi dengan tubuh bundar sempurnya.

Tapi kaki-kaki perintis masa yang terjerembab pada peradaban sudah melangkah lewati sorong-sorong jalan.

Rumah, sawah, angin bagai dijemput mata untuk disantapnya.

Keringat ingin segera terseka tangan, sambil genggamnya menunggu alirnya dengan berlari pada suatu tempat yang telah tertentukan.

Kebersamaanlah yang memacu untuk memberi langkah, sambil ingin bersaing mendahulu matahari.

Aliran air begitu lirih memberi suara, sambil mengumbar kenyamanannya pada tubuh yang bersimpuh pada tempat itu.

Perenang hadal dan tak handal sama-sama menceburkan diri. Membasahi tubuh tilas basah keringat.

Sambil kedinginan sambil kehangatan, uap-uap melayang dari tubuh dan baju-baju yang basah saat berjemur diri di hadadapan sang mentari.

Itulah kian sapa ku. Hanya membuat kata untuk menyimpan momenta, hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...