Dengarlah “engkau
mendengar maka engkau belajar”
Ada banyak suara yang menggema tanpa aturan nada dan ritme. Mereka
bersuara, langsung bersuara. Dengan melodi kebebasan.
Dan suara-suara itu bisa hilang. Kala fikir berjelaga
kemana-mana. Saat engkau lebih mementingkan berbicara tanpa ma’na ataupun dengan
ma’na.
Tapi coba berhentilah. Coba berhentilah sejenak. Untuk mendengarkan
keramaian suara yang tak terhitung nadanya. Bahkan detik jam yang terlupakan
mungkin kan terdengar detaknya.
Sungguh, kau kan dengarkan nada indah tersendiri untuk mu.
Dan coba rasakan emosinya, dari dendangan nada yang
terumbar.
Indah sungguh indah sekali…..
Nada yang tertoreh tak berurutan lagi tak terkotakkan
seperti halnya nada yang ada dalam tangga nada.
Do re mi fa so la si do
Tapi, nada ini
menyimpang dari nada yang telah tertera. Dan banyak nada yang asing yang kan
terdengar bunyinya.
Ini melodi bebas . Yang tak dijerat oleh keterbatasan tangga nada. Dan aku namai
sebagai nada Emosi, nada rasa. Karna setiap riuhnya suara terkutip emosi yang kan
terberikan.
Ada nada yang dinamakan kecewa, bahagia, duka, sedih,
merana, takut, nakal, gelak tawa, semilir angin, perbicaan, perdebatan, malu,
semangat membara, tangis, simpati, penuh tanya, rengekan anak pada orang
tua,motor, mobil dan masih banyak lagi yang tak terhitung dengan jari-jemari.
Dan ada pengertian-pengertian dari setiap nada itu. Suatu ma’na
yang kan dimengerti kalau didengarkan.
Coba dengarkan dan rasakan…… dan ma’nai
Ini melodi kebebasan yang tak dibatasi apa itu, ruang buatan
manusia.
Dengarlah, dengarlah maka kau kan belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar