Minggu, 06 April 2014

Wajah mulia



wajah-wajah mereka berseri. walau terlumuri jubah derita, lantas tersingkap titik cahaya kemulyaan. walau tabirnya kan terbuka, saat waktu-waktu tertentu. Tentang suasana, tak perluah dipertanyakan. karena mulyanya pasti ada di antara situasi yang ada.

walau hanya satu kali dalam hidupnya, namun itu cahaya indah. Atau sebenarnya itu terus ada , hanya saja menerkanya tak semudah yang terkira.

sering tertipu dengan wajah yang tampak. Diiringi sorotan mata, yang melandaikan emosi. lalu aku besimpuh dalam diam, itu lah yang terjadi.

hanya saja bukan kepastian, sampai ia sendiri menyatakan kebenaran perihal hatinya.

bahkan ternyatakan pun bisa jadi bukan secara gamblang yang sebenarnya.....
hanya nya berimbas kejujuran saat ia menuangkannya dalam secarik kertas. Dan ia dekap erat-erat seraya ia simpan dalam pendaman, mungkin itu yang sebenarnya terjadi.

dan itu adaah suatu kemulyaan. kerena ia menyimpan dirinya untuk dirinya agar tiada seorangpun yang terbebani atas dirinya.......

bukan berarti yang menceritakan tak mulya....... ada mulianya dalam bahasa lain. Ia tebuka, dan menjadi pengalaman untuk orang yang memerlukannya dalam merangkai hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...