Selasa, 22 Juli 2014

Terawih





              Dalam masjid telah penuh orang-orang mengisi seisi ruang yang ada. Tinggal serambi yang tersisa untuk dapatkan ditempati.
               
 Memang pilihan yang ada adalah ketenangan susah di raih. Namun bila dapat raihnya maka sholat di pinggir jalananpun rasanya bisa tetap tenang walau kendaraan tak mau bungkam sejenak.
                 
Bunyi suara jeritan kecil mewarnai. Bocah-bocah kecil oleh ibu-ibu mereka mungkin tak tega meninggalkannya di rumah, hingga mereka ikut dalam ibadah yang di lakukan sang ibundanya.
                 
Mereka bertemu kawan-kawan yang lain mereka, hingga asik bermain sendiri. Teriak-teriak, menari, lari-larian.Bercerita, yang hanya mungkin mereka saja yang mengerti
               
 Seolah serambi pada bulan ramadhan ini tak akan pernah sepi dari teriakan mereka.
              
 Benar-benar ramai dan riuh, hingga kerap kali suara yang telah kehilangan lucunya akibat bersatunya suara-suara yang ada hingga menenggelam suara sang imam dalam sholat.
                 
Walau kerap kali bocah kecil itu berlarian melewati sajadah milikku tetap tetap tak menghalangi saat sujud dan ruku’ ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...