semua terdiam. Tiada yang bersorak soray untuk kontigen ini. Sebeku dan sendingin sebuah bungkaman. Memang ramai dengan teriakan, dan semangat tapi itu terberikan bukan untuk kami, tapi pada siapa yang kami hadapi.
Sampai keberutangan pun ternyata tak jatuh di tangan kami. "JIka ada yang menenag maka harus ada yang berkorban untuk kalah" .
DAn untuk kali ini kemengangan seperti sebuah kata yang tertunda. walau disisi lain membuat mata ini terbuka bahwa "Semua butuh proses".
proses, ya.
lebih lagi dalam menghargai peroses. Lebih bijak lagi dalam mengatur waktu.
Senin, 05 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
senang bertengkar denganmu
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
Di saat kesuntukan merajam. Menusuk-nusuk diri tanpa prihatin. Mati peduli, inginnya mengumbar kemarahan. Mulut susah berdiam dari koma...
-
Terlalu sayang juga berbahaya (keluarga, anak, kekasih, sahabat), bisa buta pada keadilan. "Apa karena terlalu sayang, mau melumpuhka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar