Minggu, 11 Januari 2015

kamu dimana?

Sepasang mata itu menangis untukku. Yang kulakukan hanya tak mengerti. “Ber artikah untukmu sosok dihadapnmu ini”.
Sampai malam datang. Tiba saatnya aku pergi. Kau banyak berkata-kata sampai kata maafpun kulontarkan. Kau gayuhkan tanganmu mendekapku, seperti sebuah penyanaan bahwa ini adalah perpisahan. Hanya sebentar, aku segera melapas peluk ini. Bukan karena benci atau risi, namun sebagai penegasan “Ini bukan yang salam perpisahan”.

Aku pergi.

waktu seperti mengundangku, bahwa hari ini aku kembali lagi di tanah ini. Sambil mata ini melirik ke beberapa arah untuk mencari satu wajah dimana matanya pernah meneteskan air  mata untukku.

orang- orang yang hadir ditanah ini menyuguhkan banyak aneka wajah-wajah asing. Hanya saja satu, cukup satu. Aku ingin menemui kembali sosok wajah itu diantara berpuluh-puluh orang yang hadir dalam suatu acara dusun.

“Kamu dimana?” Ujar hatiku.

Sampai waktunya aku dan rombonganku pergi dan kembali meninggalkan tanah itu, dan ternyata hari ini aku bertemu dia lagi “Masih dalam anganku. Bahwa itu berupa khayalan semata”.

Aku pergi.

“Kamu dimana,?”

Temanggung (paraan) 11- 1-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...