Senyum itu. Tertuai diwajahnya, walau kunyana dalam jiwanya terkobar kegelisahan apa yang dihadapinya.
Wajahmu
belum pernah kulihat, namun malam itu, sambil kantuk mencuri curi
waktu, suri tauladanmu terdengar lewat jejak yang engkau tinggalkan.
Bentk kisah sedikit pada jam yg semakin larut. semarang 2-1-2015
Sang
musafir. Perempuan yang nyantai di emperan musolla, tak peduli waktu
mengejarnya utk memburu2, tapi mereka tetap melangkah melewati ruang
waktu. Perempuan singgan di keramaian ini bagai terasingkan walau dngan
tampang konyol, mereka meburu tanya,senyum sampai perkenalan. Mula2
mereka seperti terjebak dalam keterasingan, tapi musolla, seperti warna
warni untk mereka. Mereka wakil rasa mereka lewat kata,tawa, banyolan
bodoh, anekdot.. Dan ekting penungguan khayali protes. Kini kakinya tak
lagi mengnjak lantai keramik tapi seuntai kisahnya seperti terukir
abtrac di setiap tapak yang mereka injaki di lekukan ruangnya. Kini
mereka telah kembali ke tempat muasalnya "Salatiga iam coming".
Semarang 3 januari 2015
oh...
semua itu hanya kembang bibir saja. TApi pada masa nya kuterlelap pada
anyaman singkat dan palsunya. Sampai kini ketika ku ingati itu, seperti
lawakan konyol yang menggelikan. hahaha, tapi tak hanya tak stagnan,
karena dibaliknya ada proses pemaknaan dan pemahaman.
Tutur
kata yg manis nan lembut beliau bagai tamparan sinis dimulutku.
Mencabik2 dengan sembilu di hatiku. Naarasi singkat dan sederhana tapi
menusuk sekali. Beruntung langkahku ku tunda dalam kepergianku dari
keramik yang kududuki. Karena Tamparan lembut ini sungguh indah sekali. 2
-1-2015
Bila soal warna terseragamkan maka kan timbul alergi pada warna lain.
12 jam ·
Bel
baru, kaget baru, tawa baru. Haha, kelokor sudah penanda sekolah malam
pada saat masuk, istirahat dan pulang. Bila biasa mendengar bel yang
biasa di dengar, tak peduli suaranya senyaring apa melainkan segera utk
berangkt melangkah, bernafas sambil mengendapkan makna, dan meraih
sendal untk pulang. Namun bel baru ini seperti panggilan untk para
tentara. Seolah jadi ingin lari terbirit2 dan ingin berkata "siap
jendral' . Wkwkwk seru
12 jam ·
Malam
telah mengupas siang, tiba saatnya perempuan2 itu pulang. Nyaringnya
suara kodok yang beradu padu bersuara. Saling saut menyahut nyaring
dalam pendengaran ketika mereka lewati ladang2 yg terisi air. Sawah yang
tergenangi air terpantul sinar cahaya lampu jalan, bagai berjalan di
tepian pantai yg tenang. Mereka tertawa, walau kadang pula, pura2
bersiap lari kalau2 yang bersuara kodok itu bukan sebenar2nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar