Senin, 01 Mei 2017

Cantrik ing ngumboro part 3

Seniman pesantren
Dalam suatu kesempatan kita dipertemukan. Kita satu tim dalam suatu hal, perjuangan,pengorbanan, pengapdian…. Apalah itu
Awalnya saya canggung berbicara padanya. Tapi seiring berjalannya waktu saya senang bertukar kata padanya. Membicarakan hal-hal yang sama-sama kita suka. Gambar, anime, naruto, film, kadang mencari lagu-lagu yang cocok untuk lalaran nazhom kita,, hehe Tanwir.
Dan menurutku dia seniman keren. Goresan-goresan dalam kanvas kecil di tangannya begitu hidup dan segar. Dan suatu hari kelas kita diberi kesempatan mengisi acara tahunan. Acara yang setiap kelas hanya bisa satu kali menampilkan.
Kini tiba giliran kelas kita (AR).
Dan tentu tak bisa tidak , dia jadi tim dekor.
“Sangat sayang talenta sekeren itu tidak diberi ruang” menurut fikiranku yang kusimpan dalam pendam paling dalam.... haha
terpanggil acara ini adalah, Jamda.
Beberapa hari dia dan patnernya melukis dalam kertas untuk dekor tersebut. Sampai tiba waktunya.
Gampar pohon-pohon hitam itu di temple di dinding. Begitu besar. Juga satu gambar elang besar.
Kata orang cantrik itu kolot, kudis…. Ketinggalan peradabanlah…. Ucap-ucap seolah lutur saat ku melihat dia. Dan dia adalah satu diantara ribuan manusia disini yang berlum kukenali lebih dekat.
Teruslah berkarya dan belajar kawan. Ku tunggu gores tanganmu beradu dalam lembar apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...