Masa kebosanan menjamahiku. Disekitarku hanya terpaku kawan-kawanku
yang menghabiskan waktu dengan senda gurauan, sebagai pengisi waktu. Dan
aku masih bosan. Dan menatapi mereka pun juga bosan.
Tapi
bagimana keadaan gurun pasir yang kesepian. Tak bisamelangkahkan kaki
kemana-mana. Hanya menghabiskan waktu di satu tempat saja. Terik
matahari menghanguskan tubuhnya, sedang dinginnya malam menghunus kejam,
masih pada tempat yang sama dan tanpa kawan. Atau rumah yang telah
ditinggal penghuninya. Kosong, kotor, tak terjaga, sepi sendiri di
tengah-tengah desa yang telah ditinggalkan. Atau gunung . Bila sampai
dia berani melakahkan kaki,maka apa yang terjadi?, hanya saja dia tetap
bertahan, tak lari tak jua melangkah.
Kupandangi
mereka sekali lagi, Kawanku yang tersenyum dengan penghabisan waktunya.
Ternyata Aku tak sesunyi padang pasir itu, bukan juga stagnan sepeti
gunung itu, dengan adanya mereka di dekatku. Memang kata-kata tak
penting dan anekdot belaka dalam bibir mereka, dan membosankan tapi
setidaknya hadirnya mereka mampu mengusir kesendirianku.
Aku menjadi bagian dari mereka, tersenyum, membosankan tapi mengesankan. " Menjalani waktu pada sisi bosan".
Jumat, 13 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
senang bertengkar denganmu
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
"KAu datang dan pergi oh begitu saja." NGgakkk bukan seperti itu, kau. tapi kau cukup diam pada ruang yang sama, ...
-
Ketika nyamuk terbang menghampiri tangan putih yang terlena. Kakinya telah menginjak hamparan putih. Penghisap di mulut kan ia ...
-
Bebas? Aku tidak memiliki kebebasan. Karena apapun yang ku lakuka selalu pada jalur yang telah di tentukan..... Seolah aku bebas me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar