Baju merah yang sedang bergelimang merah.
Dekatnya sapi-sapi kehilangan nyawanya. Kambing di seseti danging dan kulitnya.
Tak ku curigai tubuhnya diantara mereka.
Tapi, sebuah kebetulan mata ini menemukannya.
Tak lebih, hanya dapat aura ketenangan tiba-tiba kumiliki. Bahkan tak lebih lama aku duduk diteras ini memandang keramaian.
Aku pergi.
Tapi dilain waktu, sesal itu menghadang.
"APakah terulang kembali"
Kaca mata bapaknya yang sering kutemui.
Tapi di lain waktu hanya satu yang dapat terjadi diantara dua hal.
Bertemu atau tidak.
Walau aku bertanya-tanya..... "kekosongannya"
Rabu, 19 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
senang bertengkar denganmu
Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...
-
"KAu datang dan pergi oh begitu saja." NGgakkk bukan seperti itu, kau. tapi kau cukup diam pada ruang yang sama, ...
-
Ketika nyamuk terbang menghampiri tangan putih yang terlena. Kakinya telah menginjak hamparan putih. Penghisap di mulut kan ia ...
-
Bebas? Aku tidak memiliki kebebasan. Karena apapun yang ku lakuka selalu pada jalur yang telah di tentukan..... Seolah aku bebas me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar