ketika menanam, benih-benih itu mulai bertumbuhan. dengan
bahagianya ia di pupuki, di sirami. bukan untuk buahnya, hanya saja bahagia
saat melihat tanaman itu tumbuh dengan kehijauannya. Namun ternyata ia menjadi
kering dan layu setelah mekarnya beberapa waktu saja. Maka tanaman itu
berguguran hingga menghilang.
Rasanya sedih, melihat betapa indah mekarnya setelah
berhari-hari dalam penungguan memandangi tumbuhnya lalu menjadi layu.
kesedihan yang ada tak sebanding dengan kebahagian saat
menungguinya dalam mekar. kesedihan yang ada terlalu menusuk, hingga membakar
jiwa-jiwa yang ada.
kata orang (,mungkin)
gila, alay. HAnya karena layu dan hilangnya tanaman, hanya karena
tanaman, membuat jiwa jadi kacau.
"APa sebaiknya,
tak perlu menanam hingga tak perlu merasakan kehilangan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar