Senin, 13 Mei 2019

selayang pandang

tetralogi pulau bulu telah kubaca.
karya dari tangan sastrawan rersohor dan mendunia, pramodya anantatour. Telah diterjemahkan di beberapa negara. dan mendapat apresiasi dari banyak penghargaan. tetralogi pulau bulu yang berisi bumi manusia, anak semua bangsa, jejak langkah dan rumah kaca.

kufikir anak muda jaman sekarang sangat di sarankan untuk membaca karangan ini. Yang selalu harum karyanya melewati zaman. karena ia begitu dekat dengan kita sebagai warga indonesia, karena ia membuat kita akan melek kepada bangsa, melewati sejarah masa lampau akan kaki perjuangan yg kini membikin kita tak lagi sesak nafas dengan kolonial dari belanda. dengan segala kecerdasannya eropa namun berjiwa perampas tanpa ampun.
sederet cerita perjuangan manusia yang tak takut dilindas sepi ,di buang dengan upaya upaya besarnya walau pada ahir hayatnya terlupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...