Senin, 13 Mei 2019

selayang pandang

tetralogi pulau bulu telah kubaca.
karya dari tangan sastrawan rersohor dan mendunia, pramodya anantatour. Telah diterjemahkan di beberapa negara. dan mendapat apresiasi dari banyak penghargaan. tetralogi pulau bulu yang berisi bumi manusia, anak semua bangsa, jejak langkah dan rumah kaca.

kufikir anak muda jaman sekarang sangat di sarankan untuk membaca karangan ini. Yang selalu harum karyanya melewati zaman. karena ia begitu dekat dengan kita sebagai warga indonesia, karena ia membuat kita akan melek kepada bangsa, melewati sejarah masa lampau akan kaki perjuangan yg kini membikin kita tak lagi sesak nafas dengan kolonial dari belanda. dengan segala kecerdasannya eropa namun berjiwa perampas tanpa ampun.
sederet cerita perjuangan manusia yang tak takut dilindas sepi ,di buang dengan upaya upaya besarnya walau pada ahir hayatnya terlupan.

Minggu, 12 Mei 2019

santri hek eh

jenuh adalah hal biasa yg terjadi dalam hidup. seperti pula yang kualami sebagai seorang santri. dalam rutinitas yang bermakna sekalipun saya dihatui rasa jenuh. untuk mengisi kejenuhan ini, saya memutuskan bersama kawan saya menulis.
nulis apa?
apa aja yang kita lihat, rasakan, atau sekadar menceritakan keseharian kita disini sebagai seorang santri.
memutuskan menjadi santri
dan memilih garis hidup sebagai santri...

tak ada hp, atau laptob. kita dengan kertas dan pen menuliskan sejarah kecil kita....  asek sejarah
ya kusebut sejarah. karena dalam kehidupan ini, perjalanan kehidupan kita adalah sejarah kita sendiri. dimana kita bisa belajar dari perjalanan kita.
kita sering membaca sejarah orang lain, dan lupa membaca sejarah diri sendiri.

hahah.......   apa an sich...

dengan buku tulis, lalu kita bergantian mengisinya. kadang aku yg bawa, kadang pula dia. lumayan untuk mengisi waktu guna mengusir kejenuhan. selain itu, ngomong ngomong realita, masalah dan mimpi.

oh mimpi.....


Di mulai dari saya




senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...