Senin, 13 Oktober 2014

Mengisi kata pada yang tak terkata



Raut wajah berubah. Suasana menghitam, aura mencekam. Seperti angin yang menggelinding di cekat pekat malam, begitu dingin dan kaku tapi tidak bisu karena suara-suara tetap terusaha untuk terjelma untuk mencipta suasana baru yang lebih cair.

Tapi kepulan asap tersebar memenuhi ruangan. Diam ku terpaku tak berontak karena ku tahu aku dari kekalahanku dan kurasa ini penghargaan. “Bukan ingin dihargai tapi mencoba menghargailah”

Suasana menghitam kemudiam cair kala mereka dan aku tak peduli dengan suasana yang ada, Cuek. kita berjalan apa adanya tak perlu mencipta kisruh, tak perlu menghina, cukup diam atau bicara seperlunya atau basa-basi pengundang damai, jalani, rasakan dan kembali pada apa yang sebenarnya ingin dilakukan.

hahaha.....  sepertinya aku terlalu berlebihan. kejadian sebernarnya tak seperti khayal cipta ilusiku. 

bermain sandiwara di sore hari pada beberapa detik.....   mencipta kata pada yang tak terkata-kata.... 
tapi serius suasananya mencekam sekali.....   "kurasa begitu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang bertengkar denganmu

Pernahkah kau bertengkar? Apa kau menyesalinya? Dan bila itu terjadi padaku aku tak akan menyesalinya. Indahnya pagi setelah kutempuh malam ...